Sejarah Taman Siswa Palembang
Taman siswa palembang berdiri pada tanggal 03 juli 1932 ( dahulunya merupakan bekas tempat bengkel mobil) yg telah banyak berpindah lokasi antara lain di 7-8 ulu, Simpang Gaya Baru, daerah 15 Ilir, dan daerah Kambang Ikan
Adapun org2 yg pernah menjabat sebagai ketua universitas taman siswa palembang antara lain :
- KH Hamid DK, menjabat pada tahun 1960-an dan meninggal pd waktu pidato di hari pendidikan nasional di kantor walikota.
- Ki Drs Awahab AR, seseorang yg aktif di UNSRI
- Ki Bahtiar
Untuk penyebutan nama tingkat pendidikan sekolah taman siswa dpt dikategorikan sbb :
- TK (taman indria)
- SD (taman muda)
- SMP (taman dewasa)
- SMK (taman madya ekonomi : SMEA & taman madya Teknologi : STM),
- SMA (taman madya)
- UNITAS (universitas)
Kepala sekolah yg memimpin setiap tingkatan sekolah taman siswa disebut denagn Ketua Bagian sedangkan untuk gurunya disebut dengan Pamong.
Perjalanan Hidup KH. Dewantara
RM. Soewardi Soeryaningrat ( KH. Dewantara) lahir tanggal 02 Mei 1889 di Yogyakarta. Orang tua nya bernama Pangeran Soeryaningrat dan merupakan cucu K.G. P.A.A Paku Alam III. Beliau menempuh pendidikan formal sebagai berikut :
- ELS adalah pendidikan setingkat SD
- TM
- KS adalh pendidikan sekolah guru
- Stovia adalah sekolah kedokteran
- bergabung dengan organisasi Budi Utomo (1908)
Setelah KH. Dewantara berhenti dari organisasi budi Utomo, beliau aktif dalam aktivitas jurnalistik. Pada tahun 1912 bersama dengan Douwes Deker, KH. Dewantara aktif mengasuh majalah De Express. Beliau menulis sebuah tulisan dengan judul Als Ik Eens Netherlander was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Tulisan ini ditujukan untuk memberikan kritikan atas tindakan pemerintah belanda saat itu dalam merayakan hari ultah ke-100 mereka dengan meminta uang secara paksa kepada orang indonesia dalam perayaannya.
Pada tahun ini jg, KH. Dewantara membentuk Indische Partij (partai pertama beraliran nasionalis) yang tidak mendapat izin dari pemerintahan belanda sehingga beliau pegi ke kota Bandung dan menjadi Ketua Syariat Islam Cabang Bandung.
Tahun 1913, KH. Dewantara bersama DD & CM mendirikan komite Bumi Putra yang mana komite ini menuntut dibentuknya parlemen di Indonesia untuk yg pertama kalinya. Setelah itu, tahun 1942 (masa pendudukan jepang), KH. Dewantara bergabung dengan Soekaro, Bung Hatta, dan H.Mansur dalam mendirikan PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat). Mereka menyusun semua hal yg diperlukan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 29 April 1945, KH. Dewantara menjadi anggota BPUPKI (Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan kemudian beliau menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). BPUPKI & PPKI berhasil menyusun rancangan teks Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan, dan UUD 45. Atas dasar inilah KH. Dewantara menjadi Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan pertama (19 Agustus 1945 - 15 Nov 1945). Pada tanggal 23 Maret 1947, beliau diangkat menjadi anggota DPA RI.